Senin, 05 Januari 2009

TANAMAN HIAS SANSIVERA

A. TUJUAN

1. Mahasiswa terampil melakukan perbanyakan sansiviera secara benar.

2. Mahasiswa dapat membandingkan perlakuan ZPT, tidak menggunakan ZPT, serta dengan menggunakan anakan.

B. DASAR TEORI

Sansiviera atau yang umum disabut lidah mertua (mother-in-law’s tongue) memiliki bentuk yang unik, ujung daunya tajam Selain sebagai tanaman hias sanseviera baik untuk di dalam maupun tanaman ruangan. Tanaman ini dapat digunakan sebagai obat, seratnya sebagai bahan pakaian, keistimewaan yang lain dari tanaman ini kemampuannya menyerap bahan-bahan racun seperti karbon dioksida, benzene, formaldehyde dan trichloroethylene.

Sanseviera sering ditaruh di sudut dapur atau kamar mandi untuk meredam bau. Sansevieria memang termasuk tanaman hias yang sering disimpan di dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Sekitar 40 persen air saja yang diperlukan tanaman yang berkembang baik melalui umbi lapis ini untuk tumbuh.

Tanaman ini mampu bertahan dalam kondisi di dalam ruangan. Cukup dikeluarkan seminggu sekali agar terkena matahari. Lalu, masukkan kembali ke dalam ruangan. Ia juga mampu bertahan di negara yang memiliki 4 musim. Akibatnya, ia banyak mengalami penyimpangan bentuk, corak, dan warna. Jenisnya bisa mencapai 600-an,. seperti, S. laurentii, S. golden king, S. pinguin cola, S. laurentii cola, S. superba futura. Sansiviera tidak memerlukan perawatan yang rumit dan cukup tahan banting itulah keunggulan Sansevieria. Bahkan tak disiram beberapa hari pun tetap bertahan hidup.

Adapun Klasifikasi tanaman sansiviera adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Class : Liliopsida

Ordo : Asparagales

Family : Ruscaceae

Genus : Sansiviera

Spesiies : Sansiviera trifasciata

Hal yang perlu dalam perawatan sansiviera diantaranya factor struktur, cuaca, media dan bibitnya.

Media yang baik dilahan menggunakan sekam murni, pupuk kandang dan tanah bakar, jika di polibag menggunakan tanah bakar dan cocopeat, pemberian pupuk kimia menyebabkan akar busuk dan daunya akan lepas.

Satu-satunya penyakit yang menyerang sansiviera adalah jamur, satu-satunya jalan jika tanaman sudah terkena jamur dengan memotong daunya sampai akar lalu lihat bonggolnya kalau berwarna putih berarti masih sehat dan jika ada bintik-bintik berarti tanaman sudah terserang penyakit.

C. ALAT DAN BAHAN

alat : Pisau
bahan : sansiviera
SPT
Media
air


D. LANGKAH KERJA

1) Pilih sansiviera yang baik

2) Potong sansiviera + 10 cm

3) Masukan batang bagian bawah dengan Rooton F untuk membantu dalam proses pertumbuhan akar.

4) Tanam di bak media

5) Lakukan penyiraman

E. HASIL

No

Perlakuan

Hidup/tumbuh

Mati

1

Menggunakan ZPT

4

8

2

Tidak menggunakan ZPT

4

2

3

Menggunakan anakan

11

-

F. PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai perbanyakan sansiviera yang banyak tumbuh perlakuan dengan menggunakan anakan yaitu sebanyak 11 anakan, sedangkan perlakukan yang menggunakan ZPT hanya tumbuh 4. berhasil atau tidaknya ini didukung oleh banyak faktor diantaranya alat yang digunakan lingkungan, media, bibit yang digunakan dan yang lainya.

Alat yang steril dalam pemotongan stek merupakan salah satu faktor dalam keberhasilan perbanyakan sansiviera, selain itu juga lingkungan yang bersih sangat menentukan, untuk itu agar jangan terjadinya serangan penyakit yang menyebabkan kerusakan. Perlu sanitasi lingkungan .

Media dan bibit yang digunakan juga sangat penting guna mendapatkan pertumbuhan maksimal ( normal, subur, bebas dari penyakit) untuk itu pemilihan bibit juga merupakan faktor pentingn untuk mendapatkan varietas yang benar-benar memiliki keunggulan yang kita harapkan sehingga hasil yang diperoleh bisa maksimal .

factor lain yang tidak kalah penting dalam menentukan keberhasilan perbanyakan sansiviera adalah perawatan. Seringkali perawatan ini terabaikan padahal factor perawatan yang sangat menentukan keberhasilan dalam perbanyak sansiveira, cara perawatan ini yaitu dengan seringnya pengontrolan dan penyiraman sehingga tanaman tumbuh dengan baik.

G. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan maka dapat kami simpulkan diantaranya :

Perbanyakan sansiviera yang banyak tumbuh perlakuan dengan menggunakan anakan yaitu sebanyak 11 anakan, sedangkan perlakukan yang menggunakan ZPT hanya tumbuh 4.

factor yang tidak kalah penting dalam menentukan keberhasilan perbanyakan sansiviera adalah perawatan( pengontrolan dan penyiraman). Selain itu hal yang perlu dalam perawatan sansiviera diantaranya faktor struktur, cuaca, media dan bibitnya.

H. DAFTAR PUSTAKA

Sugihartiningsih,sri. 2006. Diktat Teknologi Budidaya Tanaman Hias. STPP Yogyakarta.


Sedap malam

BAB. I

PENDAHULUAN

A. TUJUAN

Tujuan dari pada praktikum budidaya tanaman bunga sedap malam ini adalah untuk meningkatkan keterampilan para mahasiswa dalam usaha tanaman hias terutama tanaman bunga potong. Sehingga para mahasiswa setelah menyelesaikan studinya mampu mengembangkan ilmunya kepada para petani didaerah asalnya.

B. LATAR BELAKANG

Tanaman hias maupun bungaan merupakan salah satu jenis komoditas agribisnis yang mempunyai masa depan yang cerah bagi perkembangan dunia pertanian di masa mendatang.

Salah satu tanaman hias bunga potong yang potensial dikembangkan oleh petani adalah tanaman bunga sedap malam (Poliantes tuberosa L). Perdagangan bunga potong sedap malam tidak hanya pada pasar-pasar domestik tetapi sudah menjadi komoditas ekspor terutama di Eropa maupun di Jepang. Peluang pasar bunga potong sedap malam (Poliantes tuberosa L) di dalam negeri terutama menjelang hari-hari besar dan pada upacara-upacara perkawinan dan pesta-pesta.

Bunga sedap malam sudah menjadi kebutuhan di dalam pesta-pesta untuk menyemarakkan ruangan sehingga permintaan pasar semakin hari semakin meningkat. Peluang pasar ini belum banyak di tangkap oleh para petani terutama petani bunga, kebanyakkan hanya para petani bunga dataran tinggi saja yang mengetahui peluang pasar tersebut. Pada hal tanaman bunga sedap malam bisa dibudidayakan didataran rendah, karena tanaman tersebut mampu tumbuh baik pada ketinggian antara 600 -1500 m dpl.

Peluang budidaya tanaman sedap malam perlu dikenalkan kepada para petani sebagai komoditas usaha agribisnis agar petani tidak hanya menjadi petani subsistem tetapi untuk mendorong agar petani mampu menjadi petani yang handal dibidang agribisnis yang berwawasan untuk mencari keuntungan didalam usahataninya sehingga pendapatannya akan meningkat yang berakibat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

BAB. II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TAKSONOMI

Kedudukan tanaman sedap malam dalam tata nama (taksonomi) tumbuhan dIklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermathophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotiyledone

Ordo : Amaryllida

Familly : Amarylidaceae atau liliaceae

Genus : Polyanthes

Spesies : Polyanthes tuberosa L

Kerabat dekat dari sedap malam adalah jenis bakung-bakungan (Amarillidaceae). Jenis ini cukup banyak diantaranya bakung biru (Agapanthus aprikanus L), bakung laut (Crinum astatikum), bunga september (Euriclus alba) dan bunga lili (Lilium longiforum).

Susunan tubuh tanaman sedap malam terdiri atas akar, batang sebenarnya (Disus), umbi (batang semu), daun dan tangkai bunga lengkap dengan kuntum bungannya. Sistem perakaran sedap malam menyebar ke segala arah pada radius ke dalaman 40 – 60 cm akarnya bersifat serabut yang keluar dari batang utama (Discus).

Umbi merupakan batang semu yang berubah bentuk dan berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Tiap rumpun tanaman sedap malam terdiri atas beberapa umbi atau satu umbi induk dan juga sekumpulan umbi anakan, biasanya umbi induk berukuran lebih besar, lapisan umbinya (Bulbus) tidak begitu jelas, warna dagingnya putih bersih. Umbi-umbi ini dapat digunakan sebagai bahan perbanyakkan secara vegetatif.

Daun tanaman sedap malam bentuknya panjang dan pipih berwarna hijau mengkilap pada bagiian permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah daun, pada pangkal daun terdapat bintik berwarna kemerah-merahan. Siklus tanaman sedap malam termasuk semusim atau setahun tetapi dapat tumbuh lebih dari setahun. Pada fase reproduksi akan muncul tangkai bunga dan ujung tanaman (titik tumbuh) yang ukurannya panjang dan beruas-ruas, tiap ruas terdapat daun bunga bentuknya panjang dan pipih dengan ukuran lebih kecil daripada daun biasa (normal).

Tiap tangkai bunga melekat 5 – 12 kuntum bunga atau lebih yang mekarnya tidak bersamaan, warna mahkota bunga putih bersih namun adapula yang berwarna kemerah-merahan. Pemberian nama bunga sedap malam diduga karena bunganya menebar aroma wangi pada malam hari. Bila tangkai bunga sedap malam dipotong bersama kuntum bunga yang sebagian sudah mekar akan mampu bertahan selama 5 – 10 hari. Sedap malam termasuk tanaman yang banyak mengandung air atau skulen (Herbaceaus). Selama siklus hidupnya mengalami beberapa fase pertumbuhan. Sejak umbi ditanam mengalami fase perkecambahan yang berlangsung antara 1 – 2 minggu setelah tanam. Pada umur 3 – 5 minggu daunnya mulai tumbuh kemudian pada umur 16 – 20 minggu setelah tanam pertumbuhan daunnya sudah tumbuh optimal.

Pada umur 24 – 26 minggu mulai keluar tangkai bunga dari ujung tanaman induk, tangkai bunga dibiarkan tumbuh alami hingga kuntum bungannya berguguran maka pada saat yang bersamaan mulai terbentuk umbi anakan, umbi anakan ini tumbuh menjadi tanaman muda pada umur 36 minggu, anakan yang sudah berumur 7 – 9 bulan tidak dapat digunakan sebagai anakan bibit.

B. SYARAT TUMBUH

Tanaman sedap malam dikembangkan didaerah yang memiliki kondisi agroklimat sebagi berikut :

  1. Keadaan Iklim

Kondisi iklim yang dikehendaki adalah iklim yang cukup lembab, suhu udara antara 13 – 27 derajat celcius, curah hujan antara 1900 – 2500 mm / tahun dan membutuhkan penyinaran matahari penuh. Daerah yang paling ideal untuk pengembangan sedap malam didataran menengah (medium) sampai dataran tinggi (pegunungan) yaitu mulai ketinggian 600 – 1500 m dpl, meskipun demikian tanaman ini memiliki adaptasi yang cukup luas terhadap lingkungan tumbuh didataran rendah.

  1. Keadaan Tanah

Tanah yang dikehendaki oleh tanaman sedap malam adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik tata udara (aerasi) yang baik dan tata air (drainase) yang baik pula. Sedangkan pH yang dikehendaki adalah 5,0 – 5,7.

C. PERBANYAKAN BIBIT

Tanaman sedap malam diperbanyak secara vegetatif dengan umbinya. Persyaratan untuk umbi yang baik adalah :

1. Diambil dari tanaman (rumpun) induk yang tua (lebih dari 2 tahun)

2. Tanaman induk sehat dan sudah berproduksi bunga

3. Umbi telah mengalami masa penyimpanan minimal 1 – 1 1/2 bulan

4. Umbi bibit telah bertunas.

D. PENANAMAN

Penanaman bibit sedap malam dapat dilakukan sepanjang musim asalkan air tanahnya memadai. Cara penanamannya adalah sebagai berikut :

1. Membuat bedengan dengan ukuran lebar 120 cm, panjang sesuaikan dengan keadaan lahan

2. Buat lubang dengan jarak 20 x 20 cm

3. Tanam 1 atau beberapa bibit umbi sedap malam ke daa\lam lubang tanam, letak umbi bibit diatur tegak dengan arah tunas menghadap ke atas

4. Tutup lubang tanam yang telah diisi umbi dengan tanah setebal 7,5 cm dan beri pupuk dasar pada larikan diantara barisan lubang tanam sejauh 10 cm.

E. PEMELIHARAAN

Pemeliharaan bunga sedap malam meliputi sebagai berikut :

1. Penyiraman.

Pada fase awal pertumbuhan umbi perlu penyiraman yang rutin 1 – 2 kali sehari atau tergantung keadaan tanah.

2. Penyulaman

Periode waktu penyulaman sebaiknya seawal mungkin pada umur 5 – 15 hari setelah tanam agar pertumbuhan bibit dapat seragam.

3. Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada umur 3 minggu setelah tanam atau tergantung keadaan

4. Pemupukkan susulan

Pemupukkan susulan dilakukan 6 bulan setelah tanam dengan mempergunakan campuran Urea dan SP-36, dipersiapkan untuk memacu pertumbuhan sedap malam menjelang bunga.

5. Pengendalian Hama Penyakit

Hama dan penyakit yang menyerang tanaman sedap malam antara lain hama ulat tanah (Agroptis ipsilon Hufn), belalang (Valanga sp), penyakit layu cendawan (Fusarium sp) dan busuk umbi (Botritis sp). Pengendalian pada tanaman sedap malam dilakukan dengan perpaduan antara cara kultur tehnik, fisik dan mekanik maupun penggunaan pestisida selektif, menerapkan pergiliran tanaman (rotasi), pengolahan tanah secara sempurna, petbaikan drainase tanah, menjaga kebersihan kebun dari gulma, penetapan jarak tanam yang tepat dan berimbang.

F. PANEN DAN PASCA PANEN

Ciri-ciri bunga sedap malam sudah siap panen adalah tanaman berumur 7 – 8 bulan setelah panen dan pad setiap tangkai bunga telah mekar 2 – 3 kuntum bunga. Panen dilakukan pada waktu pagi atau sore hari, pemetikan dilakukan setiap 3 – 7 hari sekali atau tergantung keadaan bunga di kebun yang siap panen. Penanganan pasca panen agar kesegaran bunga dapat dipertahankan cukup lama dengan cara pengumpulan hasil bunga potong dipenampungan sementara setelah itu dilakukan pembersihan, penyortiran, pengikatan, pengemasan dalam keranjang atau karton yang berlubang.

BAB. III

HASIL PENGAMATAN

A. PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBUATAN BEDENGAN

Pengolahan tanah dimaksudkan untuk menyuburkan dan menggemburkan tanah serta membuat drainase sehingga keadaan tanah siap untuk pertumbuhan bunga sedap malam. Pembuatan bedengan dimaksudkan untuk memudahkan pemeliharaan tanaman, ukuran bedengan 8 x 1,2 m

B. PEMBERIAN PUPUK DASAR

Pemberian pupuk dasar berupa pemberian pupuk bokhasi sebanyak 15 kg.

C. PENANAMAN

Penanaman dengan menggunakan umbi induk perlubang satu umbi dengan jarak tanam 20 x 40 cm.

D. PEMELIHARAAN DAN PEMBERIAN PUPUK SUSULAN

Pemeliharaan tanaman berupa penyiangan, pembumbunan dan pemberian pupuk susulan. Penyiangan dilakukan pada tanaman berumur 2 minggu, 6 ,minggu, dan 8 minggu setelah tanam sedangkan pemupukkan diberikan pada umur 3 minggu setelah tanah dengan menggunakan pupuk Urea sebanyak 2 kwintal / hektar.

E. PENGAMATAN PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN TANAMAN

Pengamatan dan perkembangan pertumbuhan tanaman dilakukan setiap minggu sekali, sedangkan yang diamati meliputi tinggi tanaman, pertumbuhan tanaman dan jumlah tanaman. Adapun data pengamatan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Pengamatan Perkembangan Dan Pertumbuhan Tanaman.

No.

Jenis pengamatan

Pengamatan Minggu ke

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

Rata-rata Tinggi Tanaman (cm)

7,6

9,9

12,8

16,2

18,6

24,3

28,9

34,4

38,7

41,2

2.

Rata-rata Jumlah tanaman (batang)

5

5

5

6

6

6

6

7

7

7

BAB IV

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman sedap malam dari minggu pertama sampai minggu ke sepuluh menunjukkan perkembangan yang sangat baik, hal ini dikarenakan adanya pemeliharaan yang intensive. Adapun perkembangan dan pertumbuhan tanaman sebagai berikut :

1. Pertumbuhan tanaman

Dari data hasil pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman pada minggu pertama sudah menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik (rata-rata tinggi tanaman 7,6 cm) dan terus menunjukkan pertumbuhan yang semakin hari semakin meningkat secara seimbang sebagaimana bisa dilihat dalam grafik pertumbuhan tanaman, yang menunjukkan pada minggu keempat rata-rata tinggi tanaman sudah mencapai 16,2 cm dan pada minggu keenam menunjukkan rata-rata 24,5 cm dan pada minggu kedelapan tinggi tanaman sudah mencapai rata-rata 34,4 cm, dan pada minggu kesepuluh diakhir pengamatan tinggi tanaman mencapai rata-rata 41,2 cm. Sehingga dapat dikategorikan pertumbuhan tanaman berjalan dengan normal dan pada minggu kesepuluh ini sudah terlihat gejala-gejala bahwa tanaman akan mulai berbunga.

2. Perkembangan tanaman

Tanaman sedap malam yang dibudidayakan dalam percobaan praktikum ini menggunakan umbi tanaman. Dari perkembangan tanaman pada minggu pertama sudah tumbuh lima tanaman dalam satu rumpun, sampai dengan minggu ketinga jumlah tanaman tidak bertambah tetapi setelah diadakan pemupukkan susulan tanaman rata-rata bertambah satu batang setiap rumpunnya sampai dengan minggu kedelapan rata-rata bertambah satu batang setiap rumpun.

Hal ini dimungkinkan pada minggu-minggu pertama sampai minggu ketiga tanaman yang tumbuh dikarenakan jumlah tunas pada umbi rata-rata lima tunas sehingga tanaman yang dihasilkan rata-rata dalam satu rumpun lima batang. Pada minggu keempat umbi sudah mulai mengeluarkan tunas-tunas baru sehingga tanaman rata-rata setiap rumpun bertambah satu tanaman. Demikian seterusnya pada setiap rata-rata tiga minggu tunas bertambah satu sampai pada minggu kesepuluh. Diperkirakan sampai dengan minggu ke 20 tanaman pada tiap tiga minggu sekali akan bertambah tanaman baru yang dihasilkan dari umbi, sehingga pada masa pertumbuhan setiap rumpun diperkirakan 12 – 16 batang setiap rumpunnya. Sampai menjelang persiapan berbunga minggu ke 18 – 20 pertambahan anakan tidak akan terjadi lagi, tanaman akan menyiapkan diri untuk pertumbuhan generatif dengan menyiapakan pembentukkan bunga.

Dari data perkembangan dan pertumbuhan tanaman tersebut menunjukkan bahwa tanaman bunga sedap malam adalah tanaman yang sangat mudah untuk dibudidayakan walaupun ditempat dengan ketinggian yang rendah dari permukaan laut dengan syarat pemeliharaan dilakukan dengan baik.

B. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan yang berdasarkan hasil pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa budidaya tanaman sedap malam bisa dilakukan dan dikembangkan pada petani didataran rendah, tetapi perlu dipertimbangkan mengenai pemeliharaan tanaman harus secara intensive. Mengingat tanaman tersebut prospeknya dalam usaha agribisnis sangat baik perlu dikenalkan kepada para petani untuk mendorong usahataninya yang berorientasi off farm menjadi usaha agribisnis yang akan memberikan kontribusi yang lebih bagi para petani.

Mengingat dalam praktikum ini terbatas pada waktu sehingga belum bisa diamati hasilnya (sampai minggu ke 24 – 26), sehingga hasil uji coba belum memuaskan tetapi dari data yang didapat sudah bisa dipakai sebagai kesimpulan bahwa budidaya tanaman sedap malam adalah bisa dilaksanakan oleh petani sasaran penyuluhan.

DAFTAR PUSTAKA

Rahmat Rukmana. 1995. “Budidaya Tanaman Sedap Malam”. Kanisius (Anggota IKAPI) Yogyakarta.

.............. 2004. Majalah TRUBUS. Edisi 144 (Meraup untung dari bertanam bunga sedap malam; hal 20 - 23.